Hii.. Apakah Makhluk Ini Adalah Alien?



detail berita
(Foto: Softpedia)
LIMA – Belum lama ini seorang petugas taman di sebuah sudut kota terpencil di Peru menangkap gambar makhluk yang diduga sebagai alien. Makhluk itu memiliki wujud besar dan telinga berwarna ungu yang aneh.

Tak hanya itu, lidahnya juga terlihat cukup aneh. Ketika makhluk tersebut menjulurkan lidahnya, terlihat jelas betapa panjang dan runcingnya bagian dari mulut itu. Merasa janggal ia pun membawa hasil jepretannya tersebut ke para ilmuwan.

Ternyata, para ilmuwan mengatakan bahwa makhluk itu adalah seekor kodok tebu yang tengah mencoba menyantap kelelawar ketika berhasil tertangkap lensa kamera sang petugas taman. Selain itu, apa yang ia duga sebagai telinga berwarna ungu itu rupanya adalah sayap kelelawar dan lidah panjang itu pun merupakan ekor kelelawar.

“Kami mulanya memang tidak yakin dengan gambar yang tidak biasa ini. Tetapi, ketika diteliti lebih lanjut lagi kami langsung mengetahui jika makhluk ini adalah jenis kodok tebu yang berhasil terabadikan saat akan memakan kelelawar,” jelas pakar biologi satwa liar Phil Torres, sebagaimana disadur dari Softpedia, Rabu (25/9/2013).

Lebih lanjutnya, foto tersebut merupakan foto pertama yang berhasil mengabadikan upaya kodok tebu dalam memangsa hewan nokturnal tersebut dengan lahap. (amr)

Laporkan Saja Kemendikbud ke KPK!


Logo Kemendikbud. (Foto: dokumentasi Kemendikbud) Logo Kemendikbud. (Foto: dokumentasi Kemendikbud)
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan indikasi kerugian negara hingga Rp14 miliar pada proses pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2012 dan 2013. Tetapi hingga kini belum ada laporan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang pengelolaan keuangan UN tersebut.

BPK pun memberikan batas waktu kepada Kemendikbud hingga November mendatang untuk memberikan laporannya. Jika tidak, maka BPK akan melaporkan Kemendikbud ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar meneliti kasus ini lebih saksama.

Menurut pengamat pendidikan, M Abduhzen, rencana pelaporan itu sangatlah tepat. Bahkan, ada atau tidaknya laporan BPK, tindak korupsi di Kemendikbud harus diusut KPK.

"Pihak Kemendikbud sepertinya menyepelekan saja hasil investigasi BPK dan investigasi inspektorat sebelumnya. Faktanya mereka menyatakan 'UN tidak bisa diganggu gugat' dalam konvensi. Padahal temuan-temuan itu meyakinkan kita bahwa UN tak lebih dari proyek untuk korupsi," kata Abduhzen melalui Blackberry Messenger kepada Okezone, Rabu (25/9/2013).

Abduhzen berharap dengan dilaporkannya Kemendikbud ke KPK, maka KPK akan ingat bahwa kementerian ini sangat potensial untuk lahan korupsi karena anggarannya terbesar.

"Ingat juga beberapa kasus korupsi di Kemendikbud belum ditindaklanjuti, seperti kasus korupsi 16 perguruan tinggi," imbuhnya.

Potensi kerugian negara dalam pelaksanaan UN 2012 dan 2013 mencapai Rp14 miliar. Berdasarkan hasil audit BPK, indikasi kerugian itu adalah proses lelang penggunaan bahan UN 2012 dan 2013.

Tebing Tinggi : Siswa-Siswi SMK Dipergoki Warga Sedang Mesum di Kos

Sabtu, 21 September 2013 23:26 wib

(Ilustrasi, Okezone) (Ilustrasi, Okezone)
TEBING TINGGI - Tepergok sedang berbuat mesum di sebuah kamar kos, sepasang pelajar SMK di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, digerebek warga.

Perbuatan asusila sudah mereka lakukan berulang kali di kos yang berlokasi di Jalan Bawang Putih, Kelurahan Bhandar Sakti, Kecamatan Bajenis, Tebing Tinggi.

HL (17) siswa kelas III dan kekasihnya SR (16) siswi kelas II digerebek sekira pukul 22.00 WIB. Saat digerebek mereka dalam kondisi tidak berpakaian usai melakukan hubungan intim layaknya suami istri.

Dari pengakuan keduanya, mereka merupakan warga Negeri Dolok, Kecamatan Sikahaean, Kabupaten Simalungun, yang sedang menimba ilmu di Tebing Tinggi.

Penggerebekan tersebut merupakan buntut dari kecurigaan warga terhadap keduanya yang kerap menghabiskan waktu di kos pada malam hari. Meski sudah diingatkan, namun mereka tidak menggubrisnya.

HL dan SR langsung dibawa ke Mapolres Tebing Tinggi untuk didata dan diberi pengarahan. Lalu mereka dikembalikan ke orangtua masing-masing.

Ke Mana Utang RI Mengalir ?


Ilustrasi. (Foto: Okezone) Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA -  Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang Indonesia mengalami lonjakan Rp75,39 triliun selama periode Agustus 2013.

Total utang Indonesia pada Agustus naik ke Rp2.177,95 triliun dari posisi Juli sebesar Rp2.102,56 triliun. Jika dilihat secara year-to-date (y-t-d) dari 2012, maka utang tersebut mengalami kenaikan Rp200,24 triliun dari posisi pada 2012 sebesar Rp1.977,71 triliun.

Melansir keterangan yang diterbitkan DJPU, Minggu (22/9/2013), posisi pinjaman berdasarkan sektor ekonomi pada Agustus mencatat, sektor jasa perusahaan masih mendominasi pinjaman sebesar Rp186,363 triliun, mengalami kenaikan year-to-date (y-t-d) sebesar Rp17,85 triliun dari Rp168,51 triliun.

Sektor selanjutnya yang mendapat pembiayaan tertinggi adalah sektor bangunan sebesar Rp13,238 triliun, naik Rp1,01 triliun dari Rp112,227 triliun pada 2012. Dilanjutkan dengan sektor keuangan, persewaan dan jasa keuangan sebesar Rp104,99 triliun, naik Rp6,03 triliun dari posisi 2012 sebesar Rp98,96 triliun.

Sektor selanjutnya yang mendapat pembiayaan yang cukup besar adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sebesar Rp48,54 triliun, turun Rp983 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp49,53 triliun. Sektor selanjutnya, yakni sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp20,728 triliun, naik Rp552 miliar dari posisi 2012.

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan menyusul sebesar Rp17,82 triliun, naik Rp455 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp17,369 triliun, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp6,90 triliun, turun Rp144 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp7,052 triliun, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengambil bagian Rp5,023 triliun, turun Rp253 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp5,27 triliun.

Dengan sektor-sektor lain secara akumulasi mendapatkan pinjaman Rp124,818 triliun, maka hanya sebesar Rp642,48 triliun utang Indonesia digunakan untuk sektor ekonomi. ()

Gempa 3,8 SR Guncang Kawasan Sekitar Gunung Sinabung

Ilustrasi gempa
Ilustrasi gempa (sumber: Antara)
Medan - Gempa berkekuatan 3,8 skala richter melanda Kabanjahe, Kabupaten Karo, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Gunung Sinabung, tadi sore, pukul 17.41 WIB.
Kabid Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Hendra Suwarta, di Medan, Senin (23/9), mengatakan, gempa itu terjadi di darat atau 14 km barat laut Kabanjahe.
Sedangkan pusatnya berada di 3,20 lintang utara dan 98,40 bujur timur dengan kedalaman 10 km di bawah permukaan tanah.
Meski pusat gempa dekat dengan Gunung Sinabung, tetapi Hendra Suwarta belum menyebutkan pengaruhnya terhadap aktivitas gunung berapi tersebut.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto mengatakan, gempa yang terjadi itu bersifat tektonik dan belum tentu berhubungan langsung dengan aktivitas Gunung Sinabung.
Karena itu, pihaknya tidak dapat memastikan jika getaran akibat gempa tersebut akan menyebabkan adanya letusan atau erupsi Gunung Sinabung. "Kita tunggu saja, apakah seismiknya naik atau tidak," katanya.

PILKADA BATUBARA :

Metrotvnews.com, Batu Bara: Dua kubu kandidat calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Batu Bara klaim sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daearah (Pilkada) Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Minggu (20/9). Klaim berdasarkan hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh masing-masing tim pemenangan nomor urut 5 Zahir-Suriono dan pasangan nomor urut 6 OK Arya Zulkarnain-Harry Nugroho.

Zahir-Suriono mengklaim unggul dengan perolehan suara 67,316 suara atau sekitar 36,97 persen. Perolehan berdasarkan perhitungan formulir C1 dari saksi yang berada di setiap tempat pemungutan suara (TPS).

Adapun jumlah suara yang telah dihitung sebanyak 182.087 suara. Di posisi kedua ditempati kandidat OK Arya Zulkarnain-Harry Nugroho dengan perolehan suara 35,99 persen. Posisi ketiga ditempati kandidat nomor urut 4 Yahdi Khair Harahap-Syarkowi Hamid sebanyak 13,88 persen.

Sedangkan di posisi keempat, lima, dan enam ditempati oleh pasangan nomor urut 1 Gong Matua Siregar-Achmad Dani, pasangan nomor urut 2 Zulkarnain-Masyitah, dan pasangan nomor urut  3 Kurnia Gunawan-Nurmala.

Sementara itu, pasangan OK Arya Zulkarnain-Harry Nugroho mengklaim memenangkan perolehan suara tertinggi sebanyak 65,940 suara atau 37,10 persen setelah pemungutan suara Pilkada Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, yang dilakukan Kamis (19/9) lalu. Pasangan Zahir-Suriono di urutan kedua dengan perolehan suara sebanyak 35,78 persen.

Posisi ketiga ditempati pasangan Yahdi Khair Harahap-Syarkowi Hamid dengan suara 12,85 persen dari total suara yang dikumpulkan oleh tim pemenangan nomor urut enam itu sebanyak 177.705 suara.

Namun, rekapitulasi yang dilakukan kedua kubu tersebut bukanlah hasil yang mutlak. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Batu Bara baru akan lakukan rapat pleno terkait rekapitulasi suara 26 September mendatang. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan pemenang dari Pilkada Kabupaten Batu Bara periode 2013-2018. (Lesi Setiawati).

Dua Kandidat Klaim Unggul Pilkada Batubara

Batubara, (Analisa). Walau hasil rekapitulasi perolehan suara dari KPU Kabupaten Batubara belum mengumumkan hasil pemilihan kepala daerah Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Batubara periode 2013-2018.
Namun dua kandidat dari masing-masing tim pemenangan cabup-cawabup Kabupaten Batubara mengklaim pasangan nomor urut 5 dan nomor urut 6 unggul dalam pilkada tersebut.

Kepada wartawan, Jumat (20/9) ketua tim pemenangan Zahir-Suriono, Ir Pirdot mengatakan hasil real count sementara pasangan nomor urut 5, Zahir-Suriono unggul dalam pilkada Batubara dengan perolehan suara sebanyak 67319 dengan persentasi 36.97%, pasangan nomor urut 6, OK Arya Zulkarnain-Harry Nugroho perolehan suara sebanyak 65534 dengan persentasi 35.99%, pasangan nomor urut 4, Yahdi Khoir-Syarkowi perolehan suara sebanyak 25282 dengan persentasi 13.88%, pasangan nomor urut 3, Kurnia Gunawan-Murlan Alamria perolehan suara sebanyak 5619 dengan persentasi 3.09%, pasangan nomor urut 2, Zulkarnain-Masitah perolehan suara sebanyak 7884 dengan persentasi 4.33%, pasangan nomor urut 1, Gongmatua-Achmad Deni perolehan suara sebanyak 10449 dengan persentasi 5.74%.

Sementara itu ketua tim pemenangan Arya-Nugroho, Sofyan Alwi kepada wartawan di Limapuluh, Jumat (20/9) menyatakan pasangan nomor urut 6, OK Arya Zulkarnain-Harry Nugroho unggul dalam pilkada Batubara.

Data dihimpun wartawan di posko pemenangan Arya center, dari hasil real count perolehan suara sementara, pasangan nomor urut 6, OK Arya-Harry Nugroho meraih suara 65.940 dengan persentasi 37.106%, pasangan nomor urut 5, Zahir-Suriono meraih suara 63592 dengan persentasi 35.785%, pasangan nomor urut 4, Yahdi Khoir-Syarkowi meraih suara 22.844 dengan persentasi 12.855%, pasangan nomor urut 3, Kurnia Gunawan-Murlan Alamria meraih suara 6519 dengan persentasi 3.668%, pasangan nomor urut 2, Zulkarnain-Masitah meraih suara 8.100 dengan persentasi 4.558%, pasangan nomor urut 1, Gongmatua-Achmad Deni meraih suara 10.710 dengan persentasi 6.026 %.

Ketua KPU Kabupaten Batubara Khairil Anwar, SH saat dikonfirmsi wartawan perihal Pilkada Batubara melalui telepon selulernya tidak menjawab panggilan dari wartawan.

Terpisah, Sekretaris Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Batubara H Ahmad Sofyan, MA dalam khutbahnya di Masjid Besar Limapuluh, Jumat (20/9) menghimbau agar masyarakat Batubara tetap menjaga perdamaian dan keamanan ditengah-tengah masyarakat, saling menyambung silaturahmi pasca pilkada Batubara.

Masing-masing pihak harus bersabar dan menahan diri menunggu pengumuman resmi dari KPU Kabupaten Batubara tentang pemenang pilkada Batubara periode 2013-2018, ujar Ahmad Sofyan. (ap)

Cabup Batubara Tegur Sekolah yang Tidak Meliburkan Siswa

Metrotvnews.com, Batubara: Khawatir mempengaruhi perolehan suara, salah seorang calon bupati Batubara., Sumatra Utara, mendatangi sejumlah sekolah dan meminta pihak sekolah memulangkan para siswa. Aksi dilakukan karena sejumlah sekolah tidak meliburkan siswanya saat hari pemilihan kepala daerah digelar, Kamis (19/9) kemarin.

Calon bupati Batubara nomor urut lima, Zahir beserta tim pemenangannya mendatangi sekolah menengah kejuruan atau SMK Negeri 1 di Kecamatan Limapuluh. Kedatangan Zahir untuk meminta pihak sekolah memulangkan para siswa, khususnya siswa yang terdaftar sebagai pemilih dalam Pilkada Batubara.

Zahir mengatakan, seharusnya pihak sekolah tidak menghalangi para siswa menggunakan hak pilihnya. Apalagi sudah ada surat edaran dari Gubernur Sumatra Utara, yang menyatakan saat hari Pilkada sebagai hari libur.

Pihak sekolah berdalih belum menerima surat edaran gubernur. Namun, setelah ditunjukkan tim pemenangan Zahir, akhirnya pihak sekolah memulangkan para siswa. Zahir menilai sejumlah sekolah yang tidak diliburkan karena ada upaya kandidat lain mengurangi suara pada pemilih pemula.

Editor: Rizky

Pengungsi Gunung Sinabung Khawatir Keamanan Rumah Merekajavascript:;

Metrotvnews.com, Medan: Pengungsi Gunung Sinabung mengkhawatirkan keselamatan rumah yang mereka tinggalkan.

Sehingga jika di siang hari, banyak pengunsi yang kembali ke rumah mereka untuk melihat kondisi.

Apalagi, sudah ada maling yang ,mencoba melakukan perampokan di rumah-rumah pengungsi. Salah satunya yang terjadi di salah satu rumah warga di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman teran, Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara (Sumut).

Oper Purba, 72, yang melaporkan kejadian itu ke Polsek Simpan Empat menatakan rumah miliknya dimsuki maling ketika dia berada di posko pengungsian.

Pencuri mengambil sepeda motor miliknya, televise dan dokumen kenderaan sepeda motor dan mobil. “Saya rugi sebanyak Rp 10 juta,” ujarnya.

Kapolsek Simpang Empat, AKP Irianto, pihaknya sudah menyelidiki kasu ini dan memperketat pengamanan di rumah-rumah yan ditinggali warga untuk mengungsi.

Sementara itu, sebanyak 15 ribvu pengungsi masih mengungsi di 24 posko-posko pengungsian. Pengungsi bukan hanya berasal dari desa yang termasuk rawan, tetapi juga desa yang berada di zona aman.

PVBMG masih menetapkan status siaga terhadap aktivitas Gunung Sinabung dengan radius tiga kilometer yang harus dikosongkan.

Hingga Jumat (20/9), masih terekam beberapa kali gempa vulkanik dalam dan gempa hembusan. Aktifitas Gunung Sinabung berfluktuasi sehingga masih berpotensi mengeluarkan letusan. (Yennizar)

Karakter Gunung Sinabung Sulit Dipahami

ANTARA/Irsan Mulyadi/zn
Metrotvnews.com, Jakarta: Karakter Gunung Sinabung yang belum dipahami membuat status gunung berapi di Sumatra Utara itu sulit diprediksi.

Pemerintah berdalih belum memahami karakter letusan Gunung Sinabung. Minimnya pengetahuan tipikal gunung itu menyebabkan potensi bakal terjadinya erupsi/letusan Sinabung sangat sulit diprediksi. Imbasnya pemerintah sulit memberikan sistem peringatan dini (early warning system) pada masyarakat jika letusan akan terjadi.

"Harus dimaklumi pengetahuan kita soal Sinabung sangat minim sekali. Tadinya gunung ini digolongkan tidak berbahaya karena sudah 400 tahun tidak meletus," ujar Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (17/9).

Pernyataan Sutopo ini guna mengomentari soal meletusnya kembali Gunung Sinabung pada Selasa, sekitar pukul 12.13 WIB. Letusan gunung yang berada di wilayah Kecamatan Naman Teran, kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara itu menyebabkan semburan debu vulkanis dan asap tebal yang mencapai ketinggian 5 km.

Meletusnya kembali gunung tersebut sontak membuat lintang pukang para penduduk, khusunya warga Desa Sukameriah yang jaraknya paling dekat dengan kawah Sinabung. Pasalnya tidak ada peringatan atau pemberitahuan sama sekali dari pihak terkait soal bakal terjadinya letusan susulan.

Sutopo membantah bahwa alpanya pemberian peringatan lantara alat-alat pemantau aktifitas vulkanik Gunung Sinabung tidak berfungsi. Alat seismograf yang ditaruh di empat titik gunung tersebut, lanjut Sutopo berfungsi dengan baik.

"Batere, solar cell dan sebagainya dari seismograf juga masih berfungsi dan komplit. Tidak benar kalau alat-alat itu hilang dicuri," tuturnya.

Ditambahkan seimograf dan GPS Geodatif terus aktif memancarkan data ke pos pengamatan Gunung Sinabung yang berjarak 8,5 km dari gunung. Yang menjadi masalah, lanjut Sutopo, terdapat anomali pada sejumlah letusan susulan yang terjadi di Sinabung.

Pada letusan yang terjadi pada Selasa (17/9) kemarin, misalnya, tanda-tanda alami gunung bakal meletus seperti tremor dan asap tidak keluar sama sekali.

"Tremor (getaran gempa) sama sekali tidak dirasakan dan terdeteksi karena terlalu kecil. Asap yang keluar juga hanya asap putih kecil. Tahu-tahu buuumm! Gunung meletus,” imbuhnya.

Sekali lagi Sutopo menegaskan, karakter dari gunung yang unik dan belum bisa dipahami inilah yang menyebabkan sulit membangun sistem peringatan dini. Perlu diketahui, katanya, sebelum Gunung Sinabung meletus pada 2010, gunung tersebut masih masuk dalam tipe gunung B karena tidak berbahaya.

Tercatat gunung itu terakhir meletus pada 1600. Artinya sudah sekitar 400 tahun gunung itu tidak berkativitas. Baru ketika pada 2010 gunung itu meletus, pemerintah memutuskan perlu dibangun pos pengawas di sana dan memasukan gunung tersebut pada tipe A atau berbahaya.

Lantaran baru saja diberi label tipe A, masih sedikit sekali data yang bisa dikumpulkan dari Gunung Sinambung. Untuk mengantisipasi terjadinya kepanikan dan jatuhnya korban jiwa, Sutopo menyarankan pemkab membangun sirine peringatan tanda bahaya di sana. (Cornelius Eko Susanto)