Ke Mana Utang RI Mengalir ?


Ilustrasi. (Foto: Okezone) Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA -  Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang Indonesia mengalami lonjakan Rp75,39 triliun selama periode Agustus 2013.

Total utang Indonesia pada Agustus naik ke Rp2.177,95 triliun dari posisi Juli sebesar Rp2.102,56 triliun. Jika dilihat secara year-to-date (y-t-d) dari 2012, maka utang tersebut mengalami kenaikan Rp200,24 triliun dari posisi pada 2012 sebesar Rp1.977,71 triliun.

Melansir keterangan yang diterbitkan DJPU, Minggu (22/9/2013), posisi pinjaman berdasarkan sektor ekonomi pada Agustus mencatat, sektor jasa perusahaan masih mendominasi pinjaman sebesar Rp186,363 triliun, mengalami kenaikan year-to-date (y-t-d) sebesar Rp17,85 triliun dari Rp168,51 triliun.

Sektor selanjutnya yang mendapat pembiayaan tertinggi adalah sektor bangunan sebesar Rp13,238 triliun, naik Rp1,01 triliun dari Rp112,227 triliun pada 2012. Dilanjutkan dengan sektor keuangan, persewaan dan jasa keuangan sebesar Rp104,99 triliun, naik Rp6,03 triliun dari posisi 2012 sebesar Rp98,96 triliun.

Sektor selanjutnya yang mendapat pembiayaan yang cukup besar adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sebesar Rp48,54 triliun, turun Rp983 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp49,53 triliun. Sektor selanjutnya, yakni sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp20,728 triliun, naik Rp552 miliar dari posisi 2012.

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan menyusul sebesar Rp17,82 triliun, naik Rp455 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp17,369 triliun, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp6,90 triliun, turun Rp144 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp7,052 triliun, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengambil bagian Rp5,023 triliun, turun Rp253 miliar dari posisi 2012 sebesar Rp5,27 triliun.

Dengan sektor-sektor lain secara akumulasi mendapatkan pinjaman Rp124,818 triliun, maka hanya sebesar Rp642,48 triliun utang Indonesia digunakan untuk sektor ekonomi. ()

Tidak ada komentar:

Posting Komentar